Siapa yang menginginkan hafal Al-Qur'an secara permanen (tidak pernah lupa), silahkan mengikuti nasihat dan masukan yang disampaikan oleh Syaikh Yusri Jabr, Mursyid Tarekat Yusriah Syadziliyah Ghumariyah di Mukattam, Kairo, Republik Arab Mesir.
Rizky Aji, Guru SD Muhammadiyah 18 Kalibaru Banyuwangi adalah salah satu murid beliau saat beliau berkunjung ke Indonesia tahun 2019.
Nasihat pertama, orang yang rutin mengkhatamkan Al-Qur'an selama sebulan sekali, sebulan sekali khatam, sebulan sekali khatam. Begitu seterusnya. Nah, yang model begitu itu, kata Syaikh Yusri, selamanya tidak akan pernah lupa.
Namun, kekuatan hafalannya masih rentan dan berpotensi kecil untuk lupa sewaktu-waktu.
InsyaAllah anda mengenal sosok ulama asal Syam, beliau bernama Syaikh Said Ramadhan Al-Buthy, konon beliau tidak pernah sempat mengkhususkan waktu untuk menghafal Al-Qur'an, namun terbiasa membaca Al-Qur'an, khatam sekali dalam satu bulan, begitu sampai berlangsung lama, sampai tidak terasa buah dari konsistensi itu beliau bisa menghafal Al-Qur'an dengan sendirinya.
Nasihat kedua, orang yang rutin mengkhatamkan Al-Qur'an setiap dua minggu sekali itu lebih baik hafalannya daripada tipe orang yang pertama tadi. Lebih baik hafalannya di sini maksudnya bila dinilai dari segi keakuratan.
Nasihat ketiga, adapun orang yang rutin mengkhatamkan Al-Qur'an selama sepekan sekali tidak akan pernah salah, hafalannya tidak akan melenceng (bedakan: "salah" bukan lagi "lupa").
Syaikh Yusri punya Guru, namanya Syaikh Abdul Hakim.
Selama dua puluh tahun, Guru Syaikh Yusri ini (Syaikh Abdul Hakim) konsisten mengkhatamkan Al-Qur'an sekali dalam seminggu.
Bayangkan, konsistensi Syaikh Abdul Hakim mengkhatamkan Al-Qur'an sekali per-pekan ini terjadi selama dua puluh tahun lamanya, berarti setahun beliau mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 52 (Lima Puluh Dua) kali.
52 kali terulang selama dua puluh kali, berarti 1.040 kali Syaikh Abdul Hakim pernah mengkhatamkan Al-Qur'an. Wow.
Syaikh Yusri bilang, bahwa suatu ketika Gurunya itu shalat sunah tarawih berjama'ah bersama dengan beliau di bulan ramadhan dan Syaikh Abdul Hakim tidak pernah tidur.
Dari mulai tuntas shalat Isya sampai Subuh, di tengah mengimami kita shalat beliau tidak pernah salah, kata Syaikh Yusri.
Secapeknya Syaikh Abdul Hakim dari mengimami, Syaikh Yusri selaku muridnya pun turun mengimami, menyempurnakan shalat tersebut.
Syaikh Abdul Hakim mendapatkan cara atau metode seperti ini dari Gurunya Syaikh Az-Zayyat, kemudian Syaikh Yusri dapat metode ini dari Gurunya Syaikh Abdul Hakim, inilah yang dinamakan sebagai sanad atau silsilah keilmuan.
Dan setiap bulan Ramadhan tiba, kita masih menyaksikan bagaimana cara Syaikh Yusri tercinta menghidupkan malam, dengan apa lagi kalau bukan dengan apa yang dicontohkan dan didapatkan dari Gurunya Syaikh Abdul Hakim ini.
Syaikh Yusri suatu ketika pernah bertanya kepada Syaikh Abdul Hakim,
"Wahai Syaikh, saya perhatikan mengapa hafalan anda tidak pernah salah atau keliru?" Tanya Syaikh Yusri kepada Syaikh Abdul Hakim.
"Orang yang rutin mengkhatamkan Al-Qur'an sepekan sekali pasti bakal jadi seperti itu (tidak pernah keliru hafalan Al-Qur'annya)" Jawab Sang Guru kepada muridnya.
Kemudian Syaikh Yusri membeberkan salah satu tips agar kita bisa khatam Al-Qur'an dalam seminggu sekali.
Metode ini terkenal dengan rumus Arab yang berbunyi فمي مشوق Fammi Musyawaaq.
Artinya: Mulutku Rindu.
Sebagaimana jumlah hari yang ada tujuh, begitu pun kalimat Fammi Musyawaaq dalam bahasa Arab itu ada tujuh.
1. Hari pertama, sesuai dengan rumus tadi, diawali dengan huruf 'Fa' dan setelahnya huruf 'Mim' berarti (membaca/menghafal) dari mulai surat Al-Fatihah (Fa) sampai surat Al-Maidah (Mim).
2. Hari kedua, dari surat Al-Maidah (Mim) sampai surat Yunus (Ya).
3. Hari ketiga, dari surat Yunus (Ya) sampai surat Maryam (Mim).
4. Hari keempat, dari surat Maryam (Mim) sampai surat As-Syu'ara (Syin).
5. Hari kelima, dari mulai surat As-Syu'ara (Syin) sampai Washofat (Waw)
6. Hari keenam, dari mulai Washofat (Waw) sampai surat Qof (Qof).
7. Hari ketujuh, mulai dari surat Qof (Qof) sampai akhir surat dalam Al-Qur'an (Surat An-Nas).
Semoga kita bisa meneladani apa yang disampaikan oleh Guru kita Syaikh Yusri...
Sekian.
Sumber: Syaikh Ahmed Hassan
Jabal Mukattam, 11 Juli 2020.
Dituliskan: Achmad Fauzan Azhima
Editor : Rizky Aji Purwantara, S.Hum.
Editor : Rizky Aji Purwantara, S.Hum.
Silahkan disebarluaskan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar