بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي هدانا لهذا
وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شربك له
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده
صلى الله على محمد صلى الله عليه وسلم
أما بعد
Segala Puji bagi Allah,
shalawat dan salam pada Rasulullah..
Sebagai tahadduts binni'mah dan tadzkirah bagi penulis atas rahmat-Nya yang melimpah ruah.
Penulis hendak berbagi secuil pengalaman spiritual yang pasti tidak ada apa apanya jika dibanding dengan karamah para wali yang tingkat kewaliannya mendekati maqam nubuwwah dan karamah yang mendekati mukjizat terutama generasi salaf yang hidup sezaman dengan nabi serta tabi'in dan tabi'ut tabi'in serta para dzurriyyah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam yang tidak diragukan lagi keistimewaan dan kemuliaannya di sisi Allah.
Semoga bagi yang membaca ini menjadi lebih yakin dan semakin percaya bahwa kewalian bisa dilimpahkan pada siapapun sekehendak-Nya, dan dianugerahkan pada siapapun sesuka-Nya bahkan yang kita anggap ahli maksiat sekalipun. Karena maksiat dalam pandangan makhluk bisa jadi mendatangkan taubat di akhir hayatnya sedangkan ketaatan yang disertai dengan ujub dan penyakit hati lainnya bukan tidak mungkin membawa akhir yang buruk.
Wal iyadzu billah...!
1. Al Wali Al Quthb Syaikh Yusri Q.S.
Pertama berjumpa dengan beliau di Sidoarjo saat ada ta'lim hadits sekaligus bai'at tarekat Yusriyyah. Salah seorang sahabatku yang tergolong khawas dan termasuk pecinta ulama, Gus Indra Rahimahullah, membagikan pengumuman tentang adanya kajian tasawuf di sebuah pondok di kota Sidoarjo. Awalnya aku hanya iseng ke sana. Ternyata, baru aku duduk di pelataran masjid tempat ta'lim hadits diadakan, aku langsung berhambur air mata dengan suasana yang sangat haru. Seakan aku menghadiri kerajaan yang megah dan aku hadir dengan keadaan faqir, hina, dan terasa sekali kharisma/wibawa Syaikh ini di hadapanku. MasyaAllah, seperti inikah suasana di majelis ta'lim Sang Wali Quthub???
Bagi yang belum paham, Quthub itu artinya pusat/poros. Dalam hal ini Syaikh Yusri sangat layak disebut demikian karena beliau adalah mu'assis (pendiri) tarekat ini sekaligus mu'allif (penyusun) shalawat keramat yaitu shalawat asma'ul husna yang dijamin pengamalnya akan wushul (sampai) pada derajat ma'rifatullah dan ma'rifaturrasul yaitu tujuan yang di idam idamkan para sufi.
Namun, sebelum mengamalkan shalawat ini hendaknya pengamal terlebih dahulu mengambil bai'at pada Allah di hadapan syaikh yakni berjanji untuk tidak bermaksiat lahir batin, mengikuti jejak dan meneladani Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam segala aspek, dan berikutnya berbakti pada kedua orang tua. Jika bersedia maka sang murid wajib menjaga dzikir asasi (dzikir pokok/dzikir dasar/dzikir wajib) dan jika terlewat/terlupa wajib segera menebus atau mengamalkan di waktu lain saat sempat/teringat.
Di tempat ini, aku juga bertemu salah seorang wali Allah yang dianugerahi karamah berupa istiqamah mengamalkan shalawat dari kitab dalail khairat. Beliau terlihat biasa saat awal bertemu, namun, kealiman, adab, dan wibawanya jelas terasa ketika kita semakin mengenalnya. Lama tak bertemu, saat aku mencari info tentang tasawuf di dunia maya aku berjumpa seorang sufi di facebook yang ternyata saat kuajak ngobrol beliau adalah Gus Reza yang tidak lain tidak bukan adalah wali Allah yang kutemui di saat bai'at. Sejuk jiwa ini saat lama tidak berbincang dan akhirnya dapat menghubungi beliau lagi lewat whatsapp.
2. Al Wali Al Quthb Syaikh Mursi Q.S.
Beliau adalah sahabat dari gurunda kita Syaikh Quthbul Aqthab Abul Hasan As Syadzili Q.S. Ada shalawat yang tertera dalam kitab yang ditulis oleh Wali Quthbul Ghauts Abuya Muhammad Alawy Al Maliki Al Hassani Q.S. mencantumkan bahwa barangsiapa yang membaca shalat ini 500 kali pagi dan malam maka tidak akan mati hingga berjumpa dengan Tuhannya, nabi-Nya, atau melihat kedudukannya di akhirat. Kitab yang dimaksud adalah Ad Dakha'ir Al Muhammadiyah yang menjadi pengajian tasawuf rutin di pondok Kyai Abdillah Genteng. Tanpa mengurangi rasa hormat kami pada beliau sang mujiz, Kyai abdillah adalah murid langsung dari Quthbul Ghauts dan salah seorang yang dipercaya untuk mengajari anak dari Quthbul Ghauts keilmuan islam dan ini adalah kemuliaan yang luar biasa. Mengingat beliau berasal dari indonesia maka tidak heran banyak haba'ib yang takdzim pada beliau salah satu Kyai Karimastik yang telah mengijazahkan banyak ilmu pada penulis.
Semoga Allah mencurahkan nur, hidayah, dan asror beliau pada kita semua..
3. Al Wali Al Quthb Abul Hasan As Syadzili Q.S.
Teramat banyak karamah beliau jika dikupas. Beliau mewariskan pada penulis dan seluruh pecintanya untuk mengamalkan hizib bahr. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh mursyid penulis Al Wali Al Quthb Yusri Q.S. bahwa pembacaannya sehari sekali. Adapun fadhilahnya Allah jaga kita dari fitnah dajjal.
Silahkan simak video di bawah ini:
Keutamaan keutamaan Hizib Bahr
Disamping itu, melalui tangan beliau pula Q.S. penulis juga mendapat ijazah hizib hizib lain seperti hizib nashr, hizib kabir, dan shalawat masyisyiah yang merupakan ciri khas dari tarekat syadziliyah yang merupakan akar atau asal dari tarekat yusriyyah yang menjadi cabangnya.
Dikatakan yusriyyah karena dicetus oleh Syaikh Yusri, syadziliyyah karena Syaikh Abul Hasan As Syadzili, Muhammadiyah karena dinisbatkan pada Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan Rabbaniyah jika dinisbatkan pada Allah Rabb Tuhan semesta alam. Perlun kita ingat beban mursyid ini berat, maka hendaknya seseorang tidak menjadi mursyid hingga ia pakar dalam ilmu syari'at, dan Allah menunjukkan dengan penuh keridhoan bukan dirinya sendiri yang mengajukan diri karena itu termasuk penyakit hati yaitu hubbur riyasah.
4. Al Wali Al Quthb Abdul Qadir Jailani Q.S.
Kitab beliau Q.S. yang menjadi amalan favorit penulis adalah kitab sirrul asrar, bahkan sebelum bai'at tarekat dan sebelum mengerti aturan bahwa kitab apapun afdhalnya diamalkan setelah ada ijazah.
Karena kebodohan penulis dan tidak tahu dirinya maka untuk menebus itu penulis bertanya pada kyai Abdillah di banyuwangi di mana sebaiknya penulis meminta ijazah. Maka, penulis diarahkan pada ketua jatman banyuwangi kyai mahfudz rasyid yang masih menjabat sebagai ketua imdla'iyyah jatmam banyuwangi dan berangkatlah penulis menuju pondok tempat bai'at TQN tersebut. Saat bertemu beliau, beliau meminta penulis kembali karena ijazah dari kyai abdillah dianggap cukup. Maka, keesokannya, penulis lapor pada kyai dan kyai tersenyum serta mengizinkan penulis mengamalkan kitab ini. Salah satu amalan yang fadhilahnya luar biasa adalah shalat tasbih. Walaupun para ahli hadits berbeda pendapat. Cukuplah dalam hal ini kitab sirrul asrar dan kitab khusus yang ditulis Syaikh Albani Rahimahullah tentan shalat tasbih membuat kita yakin bahwa amalan ini boleh kita rutinkan.
5. Al Wali Al Quthb Samman Al Madani Q.S.
Beliau punya do'a yang perlu dibaca ketika shubuh 4 kali yaitu..
اللهم اغفر لأمة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم
اللهم ارحم أمة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم
اللهم استر أمة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم
اللهم اجبر أمة سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم
Barangsiapa yang membaca doa ini insyaAllah akan Allah catat dalam golongan para wali. Demikian ujar Prof. Dr. Husein Aziz, M.Ag dosen ilmu balaghah penulis saat masih belajar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dan senada pula dengan yang disampaikan Ustadz Afandi, Imam Masjid di daerah Glenmore Banyuwangi.
Ada yang menarik dalam doa ini.
Umat Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wa Sallam...
Umat?
Maka, apakah yang dimaksud hanya umat islam?
Tidak..
Semua orang apapun agamanya adalag umat Nabi Muhamad Shallahu 'Alaihi Wa Sallam..
Tutur Prof. Husein saat mengisi khutbah di kampus kami dulu.
6. Al Wali Al Quthb Al Habib Umar bin Hafidz Q.S.
Penulis berhusnuddzan bahwa beliau adalah ghauts di zaman ini. Mengingat akhlak beliau diakui yang paling menyerupai Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam. Dan tidaklah seorang ghauts menjadi ghauts, quthub menjadi quthub, dan autad (pasak)menjadi autad (derajat derajat kewalian) kecuali sebab ma'rifatnya pada Nabi Shallahu'Alaihi Wa Sallam..
Mengenai derajat wilayah ini ada video menarik yang diterangkan mursyid kami tentang hal ini...
Ada kenangan kenangan yang menarik saat penulis butuh ijazah hizib sakran. Akhirnya penulis mendapat saran dari salah satu wali Allah di daerah penulis yakni Mbah Karyo Al Arif billah hendaknya penulis berkunjung ke kyai setempat yakni Gus Muh Rahimahullah karena beliau tentu punya hizib ini, karena dulunya anggota banser. Singkat cerita saat berkunjung ke dalem beliau, beliau hadiahi penulis berupa kitab yang disitu ada foto Al Ghauts Habib Umar dan lengkap di situ beragam doa seperti hizib nashar Syaikh Al Quthb Al Haddad, Berbagai Ratib, dan tentunya Wirid Sakran yang saat itu sedang penulis cari.
Fabi ayyi aalaa'i rabbikumaa tukaddzibaan???
Nikmat Tuhan yang mana lagi yang hendak kau dustakan???
Semoga kita semua istiqamah di jalan Allah.
7. Al Quthb Al Wali Muhammad Zaini Abdul Ghani Q.S.
Amalan yang kami dapat dari beliau melalui youtube adalah merutinkan membaca surat Al Mulk dan diantara fadhilahnya adalah jasad yang utuh di dalam kubur.
Aamannaaa...
(Kami percaya sepenuhnya)
Khusus amalan ini, Penulis berani mengamalkan amalan dari youtube karena sunnah ini masyhur dan dalil shahih untuk seluruh umat muslim secara umum diterapkann dalam amalan ini. Bahkan, dari riwayat yang kami baca Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wa Sallam berharap surat ini ada di hati setiap umatnya Shallahu 'Alaihi Wa Sallam..
Salah satu yang terkenal mensyiarkan surat ini agar menjadi daftar riyadhah adalah pembimbing tahfidz penulis/motivator pertama penulis dalam dunia tahfidz Al Ustadz Yusuf Mansur Rahimahullah..
Penulis bertemu beliau pertama kali saat berada di Pondok dan beliau sampaikan dalam tausiyah motivasi menghafal kitab suci Al Qur'an dengan beragam metode yang menarik dan menyenangkan.
Semoga kita istiqamah bersama Al Qur'an
Syaikhuna Al Quthb Al Imam Junaid Q.S. berwasiat:
"Setiap jalan tertutup, kecuali bagi mereka yang sentiasa mengikuti perjalanan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wa Sallam. Sesiapa yang tidak menghafal al-Quran, tidak menulis hadis-hadis, tidak boleh dijadikan ikutan dalam bidang tasawuf ini."
(Kitab Risalah Qusyairiyah)
Mari kita baca satu juz per hari sebagaimana arahan mursyid kita Syaikh Al Wali Al Quthb Yusri Rusydi As Sayyid Gabr Al Hassani Q.S.
إن وليي الله الذي نزل الكتاب وهو يتولى الصالحين
Sesungguhnya wali (penolong) Ku adalah Allah. Dialah (Allah) yang menurunkan kitab suci dan Dia (Allah) melindungi orang orang yang shalih (baik)
Milikilah prinsip:
Setiap muslim adalah wali kecuali saya.
Saya adalah orang yang dzalim, saya hanyalah pendosa.
(Wasiat Syaikh Al Wali Al Quthb saat penulis bai'at tarekat yusriyyah untuk yang kedua kalinya di surabaya sekaligus ijazah kitab al hikam Q.S.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar