Senin, 28 Maret 2016

Menjadi Orang Baik



Revolusi Akhlaq.bmp

Menjadi Orang Baik
“Aku menyelam ke dalam samudera nafas.
Hamparan cahaya terbebas dari batas.
Jiwa bergolak tak akan pernah berhenti.
Raga sadar entah sampai kapan ia menanti.”
-          Aji
Rizky Aji Purwantara








Kata Pengantar
Pujian tak terhingga bagi Beliau yang selalu menatapku.
Sholawat & salam kepada pimpinanku sepanjang waktu.
Saudaraku, engkau & aku layaknya kesatuan yang padu.
Bila terluka,harusnya merasa. Bila kecewa, aku pun juga.
            Namun entah kenapa kita enggan bertegur sapa.
            Hilangkah rasa itu? Lenyapkah cinta itu?
            Maka izinkan jiwamu ini menyambung tali.
            Aku ingin didengar. Karena aku adalah jiwamu.
                                               
Sidoarjo, Friday, March 18, 2016

                                                            Rizky Aji Purwantara
Daftar Isi
Kebaikan………………………………………. 1
Kepedulian…………………………… 2
Kemarahan………………………………….  3
Kerakusan……………………………… 4
Keheningan………………………………... 5
Perubahan……………………………… 6
Kelebihan………………………………….. 7
Allah Azza Wa Jalla…………………… 8
Profil Penulis…………………………..   9
-PENILAIAN-
Penulis tak berani menghakimi atau menilai apapun dan siapapun sebelum ia benar-benar tahu ilmunya.
Dianggap bodoh bukanlah suatu masalah bagi penulis karena ia tahu yang memuliakan dan menghinakan makhluk adalah mutlak kuasa Allah.
Hal ini tertera jelas dalam kitab suci umat islam :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Al-Isra:36)
Penulis tidak terlalu suka menengok handphone kecuali dalam hal yang memang penting menurutnya.
Bila ada hal yang ingin didiskusikan anda bisa menghubungi beliau di nomor : 0877 - 9339 - 2475
13
- PERSAHABATAN-
Dalam hal persahabatan , penulis tidak pernah pilih-pilih.
Tapi ia tahu bahwa segala sesuatu berasas prioritas.
Hal ini tertera jelas dalam kitab suci umat islam :
“Ikutilah orang-orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(Yasin:21)
Itulah sahabat sejati, sahabat yang selalu meng-ingatkan kepada kehidupan yang abadi, mengenalkan kepada Dzat Maha pencipta yang paling tinggi, dan tak kenal henti menebar kebaikan seberat biji sawi.

12
BAB I
Kebaikan
       Aku tidak ragu. Semua jiwa ingin akhir yang baik.
Tapi, apakah sebenarnya kebaikan itu?
            Apakah memberi orang lain tanpa alasan itu baik?
Memberi?
Mengapa kita harus memberi orang lain?
Apa yang akan kita dapat?
Kebahagiaan?
            Lalu apa bedanya kita dengan orang yang egois bila kita juga masih mengutamakan kebahagiaan diri sendiri?


1
BAB II
Kepedulian
Aku ingin waktumu beberapa detik ini.
            Jawab pertanyaanku bila engkau memang mampu.
Mengapa kau suka saat orang lain peduli kepadamu?
            Padahal engkau tidak pernah memikirkan kepedihan siapapun.
Apa maumu?
Dipedulikan tanpa mempedulikan?
Lalu jadi apa dunia ini bila dipenuhi jiwa yang bersikap persis sepertimu?


2
-KEILMUAN-
Dalam hal keilmuan, penulis tidak pernah pilih-pilih.
Tapi ia tahu bahwa segala sesuatu berasas prioritas.
Hal ini tertera jelas dalam kitab suci umat islam :
Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Al-Alaq:1)
Karena pada ayat tersebut tidak tertulis objeknya. Maka dapat kita pahami bahwa yang diinstruksikan Allah Azza Wa Jalla adalah membaca apapun. Apapun, karena tanda-tanda kemahakuasaan Allah Azza Wa Jalla adalah sesuatu yang tidak terbatas walau senantiasa kita renungkan setiap pagi, siang, dan malam sepanjang alur cerita kehidupan kita.

11
Penulis ingin menjadi pemimpin Islam yang adil, diridhoi, dan selalu dibimbing oleh Allah Azza Wa Jalla sehingga dapat menegakkan kalimat Allahu Akbar di seluruh penjuru dunia. Mohon do’anya ya! J
Penulis benci pada setiap kebohongan, penipuan, kemunafikan dan ia adalah orang pertama yang akan memaki-maki bila menurutnya hal itu memang perlu. Terutama bila sifat itu menempel pada dirinya sendiri. Tidak ada manusia yang suci, penulis menyadari itu dan itulah mengapa dia selalu sibuk mengoreksi pertama kali kesalahannya.
Pedoman hidup penulis adalah Al-Qur’an yang tidak ada keraguan di dalamnya [Al-Baqoroh:2]. Kalau ada orang yang dapat membuktikan kesalahan Al-Qur’an saat ini juga penulis akan keluar dari agama islam.
Orang paling bijak dan paling mengenal Allah Azza Wa Jalla adalah Baginda Rasulullullah Shallalahu ‘Alaihi Wa Sallam. Orang yang belum mengenal beliau dan mengetahui setiap ucapannya tidak berhak menilai beliau seenaknya.
10
BAB III
Kemarahan
            Menurutmu sering memarahi sesama itu baik?
            Apakah engkau orang yang suka dimarahi?
            Lantas mengapa engkau memarahi setiap hal yang tidak sesuai dengan dirimu?
Kau fikir dirimu siapa berhak menilai seseorang di hadapanmu?
            Kau kira anakmu itu milikmu? Kau kira engkau berhak memarahinya sesukamu? Lalu apa maumu?
            Menurutmu kemarahan itu bentuk kasih sayang?
Dusta! Itulah yang akan kulontarkan dari bibirku.
            Kasih sayang bukanlah kemarahan setiap waktu.
Hanya sebuah peringatan ringan pada saat-saat tertentu.
3
BAB IV
Kerakusan
Apa saja yang sudah melewati perutmu sejak kau lahir?
                        Kapan kau puas?
            Kapan kau tidak mengeluh?
Tidakkah kau berfikir hari-harimu berlalu tanpa perubahan yang berarti?
            Kutanya padamu apa yang kau kejar?
Iya, itu penting… Tapi sepenting itukah?
            Hingga mengabaikan dirimu?
            Bahkan mengabaikan hatimu?


4
Profil Penulis
Penulis bukanlah siapa-siapa.
Tidak Lucu.
Membosankan.
Murah Senyum.
Peduli pada saudaranya, sahabatnya, dan siapapun yang memang membutuhkan uluran tangannya.
Tapi ia punya prinsip. Bila sedang ingin sendiri dengan Allah Azza  Wa Jalla tidak ada satupun makhluk yang boleh mengganggunya.
Suka membaca buku, menulis, bicara (yang menurutnya penting), tapi yang paling ia sukai adalah mendengar.
Penulis lahir di Bojonegoro, tanggal 6 Juli 1995. Muda, tapi ia memiliki sebuah cita-cita.
9
BAB VIII
Allah Azza Wa Jalla
            Siapakah Allah Azza Wa Jalla?
                        Mari kita cari jawaban dari pertanyaan itu.
            Bila belum mampu menjelaskannya.
Mungkin akan selamanya hampa kehidupan kita di dunia.






8
BAB V
Keheningan
            A . . .









5
BAB VI
Perubahan
            Sekarang saatnya anda berubah.
Aku tahu anda adalah orang yang suka tergesa-gesa.
            Ketahuilah,
ITU yang membuat anda tidak pernah menikmati anugerah hidup.
            Coba lihat lembar-lembaran yang tadi anda baca?
            Anda melihatnya hanya sepintas…!



6
BAB VII
Kelebihan
            Anda tidak lebih dari siapapun.
                        Anda dan mereka adalah sama.
            Mengapa?
Karena anda adalah orang yang membanggakan
diri sendiri.
            Mereka pun juga begitu.
Dan kurasa semua orang yang belum sadar,
juga merasa seperti itu.
                        Karena kita sama.
            Kita adalah orang-orang yang lalai.

7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar