Menjadi Orang Baik



Revolusi Akhlaq.bmp

Menjadi Orang Baik
“Aku menyelam ke dalam samudera nafas.
Hamparan cahaya terbebas dari batas.
Jiwa bergolak tak akan pernah berhenti.
Raga sadar entah sampai kapan ia menanti.”
-          Aji
Rizky Aji Purwantara








Kata Pengantar
Pujian tak terhingga bagi Beliau yang selalu menatapku.
Sholawat & salam kepada pimpinanku sepanjang waktu.
Saudaraku, engkau & aku layaknya kesatuan yang padu.
Bila terluka,harusnya merasa. Bila kecewa, aku pun juga.
            Namun entah kenapa kita enggan bertegur sapa.
            Hilangkah rasa itu? Lenyapkah cinta itu?
            Maka izinkan jiwamu ini menyambung tali.
            Aku ingin didengar. Karena aku adalah jiwamu.
                                               
Sidoarjo, Friday, March 18, 2016

                                                            Rizky Aji Purwantara
Daftar Isi
Kebaikan………………………………………. 1
Kepedulian…………………………… 2
Kemarahan………………………………….  3
Kerakusan……………………………… 4
Keheningan………………………………... 5
Perubahan……………………………… 6
Kelebihan………………………………….. 7
Allah Azza Wa Jalla…………………… 8
Profil Penulis…………………………..   9
-PENILAIAN-
Penulis tak berani menghakimi atau menilai apapun dan siapapun sebelum ia benar-benar tahu ilmunya.
Dianggap bodoh bukanlah suatu masalah bagi penulis karena ia tahu yang memuliakan dan menghinakan makhluk adalah mutlak kuasa Allah.
Hal ini tertera jelas dalam kitab suci umat islam :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Al-Isra:36)
Penulis tidak terlalu suka menengok handphone kecuali dalam hal yang memang penting menurutnya.
Bila ada hal yang ingin didiskusikan anda bisa menghubungi beliau di nomor : 0877 - 9339 - 2475
13
- PERSAHABATAN-
Dalam hal persahabatan , penulis tidak pernah pilih-pilih.
Tapi ia tahu bahwa segala sesuatu berasas prioritas.
Hal ini tertera jelas dalam kitab suci umat islam :
“Ikutilah orang-orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(Yasin:21)
Itulah sahabat sejati, sahabat yang selalu meng-ingatkan kepada kehidupan yang abadi, mengenalkan kepada Dzat Maha pencipta yang paling tinggi, dan tak kenal henti menebar kebaikan seberat biji sawi.

12
BAB I
Kebaikan
       Aku tidak ragu. Semua jiwa ingin akhir yang baik.
Tapi, apakah sebenarnya kebaikan itu?
            Apakah memberi orang lain tanpa alasan itu baik?
Memberi?
Mengapa kita harus memberi orang lain?
Apa yang akan kita dapat?
Kebahagiaan?
            Lalu apa bedanya kita dengan orang yang egois bila kita juga masih mengutamakan kebahagiaan diri sendiri?


1
BAB II
Kepedulian
Aku ingin waktumu beberapa detik ini.
            Jawab pertanyaanku bila engkau memang mampu.
Mengapa kau suka saat orang lain peduli kepadamu?
            Padahal engkau tidak pernah memikirkan kepedihan siapapun.
Apa maumu?
Dipedulikan tanpa mempedulikan?
Lalu jadi apa dunia ini bila dipenuhi jiwa yang bersikap persis sepertimu?


2
-KEILMUAN-
Dalam hal keilmuan, penulis tidak pernah pilih-pilih.
Tapi ia tahu bahwa segala sesuatu berasas prioritas.
Hal ini tertera jelas dalam kitab suci umat islam :
Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.” (Al-Alaq:1)
Karena pada ayat tersebut tidak tertulis objeknya. Maka dapat kita pahami bahwa yang diinstruksikan Allah Azza Wa Jalla adalah membaca apapun. Apapun, karena tanda-tanda kemahakuasaan Allah Azza Wa Jalla adalah sesuatu yang tidak terbatas walau senantiasa kita renungkan setiap pagi, siang, dan malam sepanjang alur cerita kehidupan kita.

11
Penulis ingin menjadi pemimpin Islam yang adil, diridhoi, dan selalu dibimbing oleh Allah Azza Wa Jalla sehingga dapat menegakkan kalimat Allahu Akbar di seluruh penjuru dunia. Mohon do’anya ya! J
Penulis benci pada setiap kebohongan, penipuan, kemunafikan dan ia adalah orang pertama yang akan memaki-maki bila menurutnya hal itu memang perlu. Terutama bila sifat itu menempel pada dirinya sendiri. Tidak ada manusia yang suci, penulis menyadari itu dan itulah mengapa dia selalu sibuk mengoreksi pertama kali kesalahannya.
Pedoman hidup penulis adalah Al-Qur’an yang tidak ada keraguan di dalamnya [Al-Baqoroh:2]. Kalau ada orang yang dapat membuktikan kesalahan Al-Qur’an saat ini juga penulis akan keluar dari agama islam.
Orang paling bijak dan paling mengenal Allah Azza Wa Jalla adalah Baginda Rasulullullah Shallalahu ‘Alaihi Wa Sallam. Orang yang belum mengenal beliau dan mengetahui setiap ucapannya tidak berhak menilai beliau seenaknya.
10
BAB III
Kemarahan
            Menurutmu sering memarahi sesama itu baik?
            Apakah engkau orang yang suka dimarahi?
            Lantas mengapa engkau memarahi setiap hal yang tidak sesuai dengan dirimu?
Kau fikir dirimu siapa berhak menilai seseorang di hadapanmu?
            Kau kira anakmu itu milikmu? Kau kira engkau berhak memarahinya sesukamu? Lalu apa maumu?
            Menurutmu kemarahan itu bentuk kasih sayang?
Dusta! Itulah yang akan kulontarkan dari bibirku.
            Kasih sayang bukanlah kemarahan setiap waktu.
Hanya sebuah peringatan ringan pada saat-saat tertentu.
3
BAB IV
Kerakusan
Apa saja yang sudah melewati perutmu sejak kau lahir?
                        Kapan kau puas?
            Kapan kau tidak mengeluh?
Tidakkah kau berfikir hari-harimu berlalu tanpa perubahan yang berarti?
            Kutanya padamu apa yang kau kejar?
Iya, itu penting… Tapi sepenting itukah?
            Hingga mengabaikan dirimu?
            Bahkan mengabaikan hatimu?


4
Profil Penulis
Penulis bukanlah siapa-siapa.
Tidak Lucu.
Membosankan.
Murah Senyum.
Peduli pada saudaranya, sahabatnya, dan siapapun yang memang membutuhkan uluran tangannya.
Tapi ia punya prinsip. Bila sedang ingin sendiri dengan Allah Azza  Wa Jalla tidak ada satupun makhluk yang boleh mengganggunya.
Suka membaca buku, menulis, bicara (yang menurutnya penting), tapi yang paling ia sukai adalah mendengar.
Penulis lahir di Bojonegoro, tanggal 6 Juli 1995. Muda, tapi ia memiliki sebuah cita-cita.
9
BAB VIII
Allah Azza Wa Jalla
            Siapakah Allah Azza Wa Jalla?
                        Mari kita cari jawaban dari pertanyaan itu.
            Bila belum mampu menjelaskannya.
Mungkin akan selamanya hampa kehidupan kita di dunia.






8
BAB V
Keheningan
            A . . .









5
BAB VI
Perubahan
            Sekarang saatnya anda berubah.
Aku tahu anda adalah orang yang suka tergesa-gesa.
            Ketahuilah,
ITU yang membuat anda tidak pernah menikmati anugerah hidup.
            Coba lihat lembar-lembaran yang tadi anda baca?
            Anda melihatnya hanya sepintas…!



6
BAB VII
Kelebihan
            Anda tidak lebih dari siapapun.
                        Anda dan mereka adalah sama.
            Mengapa?
Karena anda adalah orang yang membanggakan
diri sendiri.
            Mereka pun juga begitu.
Dan kurasa semua orang yang belum sadar,
juga merasa seperti itu.
                        Karena kita sama.
            Kita adalah orang-orang yang lalai.

7

Rahasia Kecerdasan Sahabat Ali



حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ وَعِكْرِمَةَ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ  : بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي تَفَلَّتَ هَذَا الْقُرْآنُ مِنْ صَدْرِي فَمَا أَجِدُنِي أَقْدِرُ عَلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا الْحَسَنِ أَفَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهِنَّ وَيَنْفَعُ بِهِنَّ مَنْ عَلَّمْتَهُ وَيُثَبِّتُ مَا تَعَلَّمْتَ فِي صَدْرِكَ قَالَ أَجَلْ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَعَلِّمْنِي قَالَ إِذَا كَانَ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ فَإِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَقُومَ فِي ثُلُثِ اللَّيْلِ الْآخِرِ فَإِنَّهَا سَاعَةٌ مَشْهُودَةٌ وَالدُّعَاءُ فِيهَا مُسْتَجَابٌ وَقَدْ قَالَ أَخِي يَعْقُوبُ لِبَنِيهِ) سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّي(يَقُولُ حَتَّى تَأْتِيَ لَيْلَةُ الْجُمْعَةِ فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقُمْ فِي وَسَطِهَا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقُمْ فِي أَوَّلِهَا فَصَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَةِ يس وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَحم الدُّخَانِ وَفِي الرَّكْعَةِ الثَّالِثَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَالم تَنْزِيلُ السَّجْدَةِ وَفِي الرَّكْعَةِ الرَّابِعَةِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَتَبَارَكَ الْمُفَصَّلِ فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ التَّشَهُّدِ فَاحْمَدْ اللَّهَ وَأَحْسِنْ الثَّنَاءَ عَلَى اللَّهِ وَصَلِّ عَلَيَّ وَأَحْسِنْ وَعَلَى سَائِرِ النَّبِيِّينَ وَاسْتَغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلِإِخْوَانِكَ الَّذِينَ سَبَقُوكَ بِالْإِيمَانِ ثُمَّ قُلْ فِي آخِرِ ذَلِكَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي وَارْحَمْنِي أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِينِي وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِي حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّيَ اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لَا تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا أَللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَأَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِي وَأَنْ تُفَرِّجَ بِهِ عَنْ قَلْبِي وَأَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِي وَأَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِي فَإِنَّهُ لَا يُعِينُنِي عَلَى الْحَقِّ غَيْرُكَ وَلَا يُؤْتِيهِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ يَا أَبَا الْحَسَنِ تَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ أَوْ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا تُجَبْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ مَا أَخْطَأَ مُؤْمِنًا قَطُّ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ فَوَاللَّهِ مَا لَبِثَ عَلِيٌّ إِلَّا خَمْسًا أَوْ سَبْعًا حَتَّى جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مِثْلِ ذَلِكَ الْمَجْلِسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ فِيمَا خَلَا لَا آخُذُ إِلَّا أَرْبَعَ آيَاتٍ أَوْ نَحْوَهُنَّ وَإِذَا قَرَأْتُهُنَّ عَلَى نَفْسِي تَفَلَّتْنَ وَأَنَا أَتَعَلَّمُ الْيَوْمَ أَرْبَعِينَ آيَةً أَوْ نَحْوَهَا وَإِذَا قَرَأْتُهَا عَلَى نَفْسِي فَكَأَنَّمَا كِتَابُ اللَّهِ بَيْنَ عَيْنَيَّ وَلَقَدْ كُنْتُ أَسْمَعُ الْحَدِيثَ فَإِذَا رَدَّدْتُهُ تَفَلَّتَ وَأَنَا الْيَوْمَ أَسْمَعُ الْأَحَادِيثَ فَإِذَا تَحَدَّثْتُ بِهَا لَمْ أَخْرِمْ مِنْهَا حَرْفًا فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ مُؤْمِنٌ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ يَا أَبَا الْحَسَنِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ الْوَلِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ
(TIRMIDZI - 3493) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Hasan telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Abdurrahman Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atho` bin Abu Rabbah dan Ikrimah mantan budak Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Ali bin Abu Thalib datang, dan berkata; ayah dan ibuku kurelakan untuk aku korbankan, Al Qur'an telah hilang dari dadaku, aku tidak mendapati diriku mampu untuk membacanya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Wahai Abu Al Hasan, maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya Allah memberimu manfaat, dan memberikan manfaat kepada orang yang engkau ajari serta memantapkan apa yang telah engkau pelajari dalam hatimu?" Ia berkata; ya wahai Rasulullah! Ajarkan kepadaku! beliau berkata "Apabila tiba malam Jum'at, jika engkau mampu bangun pada sepertiga malam terakhir, ketahuilah bahwa waktu itu merupakan malam yang disaksikan (para malaikat), dan doa pada malam tersebut terkabulkan, dan saudaraku Ya'qub telah berkata kepada anak-anaknya; aku akan memintakan kalian ampunan kepada Tuhanku. Ucapan ini terus beliau ucapkan hingga datang malam Jum'at. Jika engkau tidak mampu maka bangunlah pada pertengahan malam, jika engkau tidak mampu maka bangunlah pada awal malam, kemudian shalatlah empat raka'at dan engkau baca pada raa'at pertama surat Al Fatihah dan Surat Yaasiin, dan pada raka'at kedua engkau baca Surat Al Fatihah dan Surat Ad Dukhan, dan pada raka'at ketiga engkau baca Surat Al Fatihah dan Alif laam miim As Sajdah, dan pada raka'at keempat engkau baca Surat Al Fatihah dan Surat Tabarak (Surat Al Mulk). Kemudian apabila engkau telah selesai dari tasyahud maka pujilah Allah dengan sebaik-baiknya, ucapkanlah shalawat kepadaku serta seluruh para nabi dengan sebaik-baiknya, mintakan ampunan untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, serta saudara-saudaramu yang telah mendahuluimu beriman, kemudian ucapkan di akhir semua itu: "ALLAAHUMMARHAMNII BITARKIL MA'AASHII ABADAN MAA ABQAITANII, WAR HAMNII AN ATAKALLAFA MAA LAA YA'NIINII, WARZUQNII HUSNAN NAZHARI FIIMAA YURDHIIKA 'ANNII. ALLAAHUMMA BADII'AS SAMAAWATI WAL ARDHI DZAL JALAALI WAL IKRAAM, WAL 'IZZATIL LATII KAA TURAAMU. AS-ALUKA YAA ALLAAHU, YAA RAHMAANU BI JALAALIKA WA NUURI WAJHIKA AN TULZIMA QALBII HIFZHA KITAABIKA KAMAA 'ALLAMTANII, WARZUQNII AN ATLUWAHU 'ALAN NAHWILLADZII YURDHIIKA 'ANNII. ALLAAHUMMA BADII'AS SAMAAWAATI WAL ARDHI, DZAL JALAALI WAL IKRAAM, WAL 'IZZILLATII LAA TURAAM, AS-ALUKA YAA ALLAAHU, YAA RAHMAANU BI JALAALIKA WA NUURI WAJHIKA AN TUNAWWIRA BIKITAABIKA BASHARII WA AN TUDHLIQA BIHI LISAANII, WA AN TUFARRIJ BIHI 'AN QALBII, WA AN TASYRAH BIHI SHADRII, WA AN TAGHSIL BIHI BADANII. FAINNAHU LAA YU'IINUNII 'ALAL HAQQI GHAIRUKA, WA LAA YU`TIIHI ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BIKA Al 'ALIYYIL 'AZHIIM." (Ya Allah, rahmatilah aku untuk meninggalkan kemaksiatan selamanya selama Engkau masih menghidupkanku, dan rahmatilah aku untuk tidak memperberat diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku, berilah aku rizki berupa kenikmatan mencermati perkara yang mendatangkan keridhaanMu kepadaku. Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan serta keperkasaan yang tidak mungkin bisa dicapai oleh makhluk. Aku memohon kepadaMu ya Allah, wahai Dzat yang Maha pengasih, dengan kebesaranMu dan cahaya wajahMu agar mengawasi hatiku untuk menjaga kitabMu, sebagaimana Engkau telah mengajarkannya kepadaku, dan berilah aku rizki untuk senantiasa membacanya hingga membuatMu ridha kepadaku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Dzat yang memiliki kebesaran, kemulian dan keperkasaan yang tidak mungkin diinginkan oleh makhluk. Aku memohon kepadaMu ya Allah, wahai Dzat yang Maha pengasih, dengan kebesaranMu dan cahaya wajahMu agar Engkau menyinari hatiku dan membersihkan badanku, sesungguhnya tidak ada yang dapat membantuku untuk mendapatkan kebenaran selain Engkau, dan juga tidak ada yang bisa memberi kebenaran itu selainMu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung). Wahai Abu Al Hasan, engkau lakukan hal tersebut sebanyak tiga Jum'at atau lima atau tujuh niscaya engkau akan dikabulkan dengan idzin Allah. Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, Allah tidak bakalan lupa memberi seorang mukmin." Abdullah bin Abbas berkata; demi Allah, Ali tidak berdiam kecuali hanya lima atau tujuh Jum'at hingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam majelis tersebut. Kemudian ia berkata; wahai Rasulullah, dahulu aku hanya mengambil empat ayat atau sekitar itu dan apabila aku membacanya dalam hatiku maka ayat tersebut hilang, dan sekarang aku mempelajari empat puluh ayat atau sekitar itu, dan apabila aku membacanya dalam hati maka seolah-olah Kitab Allah ada di depan mataku. Dan dahulu aku mendengar hadits, apabila aku mengulangnya maka hadits tersebut hilang, dan sekarang aku mendengar beberapa hadits, kemudian apabila aku membacanya maka aku tidak mengurangi satu huruf pun darinya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Disaat demikian itu maka engkau adalah seorang mukmin demi Tuhan Pemilik Ka'bah wahai Abu Al Hasan." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Al Walid bin Muslim.
JALUR SANAD KE – 1                                                                                      JALUR SANAD KE - 2

Atha' bin Abi Rabbah Aslam                                                              "Ikrimah, maula Ibnu 'Abbas"







KITAB TIRMIDZI



HADIST NO - 3493

RIJAALUL HADITS
  • Nama Lengkap : Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdul Muthallib bin Hasyim
  • Kalangan : Shahabat
  • Kuniyah : Abu Al 'Abbas
  • Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
  • Wafat : 68 H

ULAMA
KOMENTAR
Ibnu Hajar Al Atsqalani
Shahabat
Adz Dzahabi
Shahabat

  • Nama Lengkap : Atha' bin Abi Rabbah Aslam
  • Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
  • Kuniyah : Abu Muhammad
  • Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
  • Wafat : 114 H

ULAMA
KOMENTAR
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
Ibnu Saad
tsiqah
Abu Zur'ah
Tsiqah
Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'

  • Nama Lengkap : "Ikrimah, maula Ibnu 'Abbas"
  • Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
  • Kuniyah : Abu 'Abdullah
  • Negeri semasa hidup : Madinah
  • Wafat : 104 H

ULAMA
KOMENTAR
Yahya bin Ma'in
Tsiqah
An Nasa'i
Tsiqah
Al 'Ajli
Tsiqah
Abu Hatim
tsiqah

  • Nama Lengkap : Abdul Malik bin 'Abdul 'Aziz bin Juraij
  • Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
  • Kuniyah : Abu Al Walid
  • Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
  • Wafat : 150 H

ULAMA
KOMENTAR
Adz Dzahabi
salah satu ahli ilmu
Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Al 'Ajli
Tsiqah
Ibnu Hajar
"tsiqah,faqih"

  • Nama Lengkap : Al Walid bin Muslim
  • Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan
  • Kuniyah : Abu Al 'Abbas
  • Negeri semasa hidup : Syam
  • Wafat : 195 H

ULAMA
KOMENTAR
Abu Hatim
shalihul hadits
Ibnu Hajar
Tsiqah

  • Nama Lengkap : Sulaiman bin 'Abdur Rahman bin Isa bin Maimun
  • Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
  • Kuniyah : Abu Ayyub
  • Negeri semasa hidup : Syam
  • Wafat : 233 H

ULAMA
KOMENTAR
Abu Hatim Ar Rozy
Shaduuq
Abu Hatim Ar Rozy
mustaqiimul hadist
Ya'qub bin sufyan
Tsiqah
Abu Dawud As Sajastani
Tsiqah yuhti
Ad Daruquthni
Tsiqah
An Nasa'i
Shaduuq
Ibnu Hajar al 'Asqalani
Shaduq Yuhti

  • Nama Lengkap : Ahmad bin Al Hasan bin Junaidab
  • Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan pertengahan
  • Kuniyah : Abu Al Hasan
  • Negeri semasa hidup : Himsh
  • Wafat :

ULAMA
KOMENTAR
Abu Hatim
Shaduuq
Ibnu Hibban
disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani
Tsiqah Hafidz
Adz Dzahabi
Alhafidz